Kajian pelaksanaan kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Papua Barat

  • Tasurruni Tasurruni 1Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Maluku Papua, Jalan Essau Sesa Sowi Gunung
  • Bambang Nugroho Program Pascasarajana Universitas Papua, Manokwari, Papua barat
  • Rudi A. Maturbong Program Pascasarajana Universitas Papua, Manokwari, Papua barat
Keywords: BPPIKHL Maluku Papua, Forest and Land Fires,Prevention

Abstract

West Papua Province with total burned area of 8.211 Ha covering 2.792 Ha of peatland and 5.429 Ha non-peatland area. The impact of these fires are a very thick smog for a few days. The event was supported by El Nino phenomenon, in some regions, there has been a decreasing of rainfall which causes a prolonged dry season (forest and land fire). The Ministry of Environment and Forestry (KLHK) through the Center of Climate Change and Forest and Land Fire (BPPIKHL) for Maluku and Papua acting as Technical Implementation Unit (UPT) in the region, increasing the activities for forest and land fire prevention. Considering the 4 provinces work area with limited personnel, it is necessary to study the implementation of forest and land fire prevention activities. The study aims to examine the activities of forest and land fire prevention carried out by the Government, particularly BPPIKHL for Maluku and Papua in West Papua Province in relation to decreasing forest and land fires. In accordance to the studied problems, the approaching which used in this study is quantitative qualitative approach. The prioritized policy is the implementation of prevention in the site level.  BPPIKHL for Maluku and Papua has carried out the activities well and effectively directly to the site level through prevention activities, which decreas the hotspots.

References

Adinugroho, Wahyu Catur., Saharjo, Bambang Hero., Suryadiputra, dan Siboro, Labueni. 2005. Pan-duan Pengendalian Hutan dan Lahan Gambut. Bogor: Wetlands International – Indonesia Programme

Badan Standardisasi Nasional,2010 SNI 7645 : 2010 Klasifikasi Pe-nutupan Lahan. Jakarta : BSN.

BPS Papua Barat, 2016. Papua Barat Dalam Angka Tahun 2016. Manokwari

BPPIKHL Maluku Papua,2017 mx. Manokwari

Creswell, J.W. 2012. Research design. pendekatan kualitatif, kuantit-atif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Deputi Bidang Penginderaan Jauh. 2016 Panduan Teknis (V.01) Informasi titik panas (hotspot) kebakaran hutan/lahan. Jakarta: LAPAN

Fahmuddin Agus, I.G. Made Subiksa.2008 Lahan Gambut:Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Bogor.

Hadiwijoyo, Surya Sakti. (2012). Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat (Sebuah Pendekatan Konsep).Yogyakarta : Graha Ilmu

Hadisuparto, H. 2003. Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia. http//:www.kompas.com/kompas-cetak/0306/29/29/fokus/395705.html (3 Maret 2018)

Jawad. A , Nurdjali.B, Widiastuti.T,2015 Zonasi Daerah Rawan Kebakaran hutan dan Lahan di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak: Jurnal Hutan Lestari Vol.3 (1): 88-97

Moleong, Lexy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nurdiana, Nina. (2014) Teknik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan Jakarta : Comtech.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.32/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/ 2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.13/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/ 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan.

Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Nomor: P.3/PPt/SET/ Kum.1/1/2018 tentang Pembentukan dan Pembinaan Masya-rakat Peduli Api

Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor: P.2/IV-SET/20 14 : Pembentukan dan Pembinaan Masyarakat Peduli Api.

Pasaribu, S.M dan Friyatno, S. 2008 Memahami Penyebab Kebaka-ran Hutan Dan Lahan Serta Upaya Penanggulangannya: Kasus Di Provinsi Kalimantan Barat. Bogor

Sutopo. P.N.2015 Analisis Luas Hutan dan Lahan Terbakar di Indo-nesia 2015. Jakarta: BNPD

Solichin dan P. Kimman. 2007. Sistem Informasi Kebakaran. South Sumatera Forest Fire Management Project. Propinsi Sumatera Sel-atan.http://www.ssffmp.or.idssffmp?file/publication/sistem_informasi_kebakaran.pdf. (20 April 2018).

Wahyunto, Suparto, Bambang H. Hasyim Bhekti. 2006 Sebaran Lahan Gambut, Luas dan Cadangan Karbon Bawah Permukaan di Papua. Bogor. Wetlands International - Indonesia Programme

Y.L Franky, Selwyn Morgan.2015 Atlas Sawit Papua : Di bawah Kendali Penguasa Modal. Jakarta .Pusaka.

Yati Afiyanti, 2008 Penggunaan Literatur Dalam Penelitian Kualitatif, Jakarta

Yonathan D, 2004 Studi Sebaran Titik Panas (Hotspot) Sebagai Indikator Kebakaran Hutan Dan Lahan di Provinsi Jambi. Bogor
Published
2019-06-20
How to Cite
Tasurruni, T., Nugroho, B., & Maturbong, R. A. (2019). Kajian pelaksanaan kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Papua Barat. Cassowary, 2(2), 114-127. https://doi.org/10.30862/casssowary.cs.v2.i2.26
Section
Articles