Kajian kebutuhan ruang terbuka hijau sebagai penyerap emisi CO2 kendaraan bermotor di Ruas Jl. Drs. Esau Sesa
Study of green open space needs as an absorber of motor vehicle CO2 emissions on Jl. Drs. Esau Sesa

Abstract
ABSTRACT : Motor vehicle emissions have emerged as a significant global concern, adversely impacting air quality, human health, and environmental sustainability. In Indonesia, accelerated urbanization and the rising quantity of motor vehicles have exacerbated this issue, resulting in elevated carbon dioxide (CO₂) emissions. Vegetation is one of the most efficient natural solutions for reducing CO₂ pollution, as plants are essential for carbon sequestration by absorbing CO₂ from the atmosphere. This study aims to evaluate CO₂ emissions generated by vehicular operations and assess the CO₂ absorption capability along Drs. Esau Sesa Road to Trikora Arfai Manokwari Road. The quantitative research approach indicates that transportation activities on Drs. Esau Sesa Road produce approximately 20.843.795,10 kg/year of CO₂ emissions. Twenty-one tree species, comprising 136 individual trees, were discovered along the route. The total CO₂ absorption capacity of these trees is 140.740,00 kg/year, with Gersen (Muntingia calabura) demonstrating the greatest absorption potential at 56.286,86 kg/year. These findings highlight the significance of urban green spaces in alleviating air pollution and enhancing environmental quality. Enhancing afforestation initiatives and incorporating vegetation into urban planning are crucial measures for mitigating transportation-related emissions and fostering sustainable urban development. Future research should investigate supplementary techniques to augment CO₂ absorption capacity using various plant species and urban forestry programs.
References
Adiastari, Ratri, Rahmat Boedisantoso, dan Susi Agustina Wilujeng. 2010. “Kajian Mengenai Kemampuan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Menyerap Emisi Karbon di Kota Surabaya”. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Badan Pusat Statistik Manokwari, (2025). Kabupaten Manokwari Dalam Angka 2025. Manokwari : Badan Pusat Statistik .
Dahlan, E.N. 1989. Studi Kemampuan Tanaman dalam Menyerap Timbal Emisi dari Kendaraan Bermotor. Tesis .Program Pascasarjana,Institut Pertanian Bogor.
Dahlan, E. N., (2007). Analisis kebutuhan luasan hutan kota sebagai sink gas CO2 antropogenik dari bahan bakar binyak dan gas di KotaBogor dengan pendekatan sistem dinamik. Disertasi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Demir, 2015, Abdulah.2015. Investigation Of Air Quality in the Underground and Aboveground Multi-Storey Car Parks in Terms of Exhaust. Social and Behavioral Sciences
Hastuti, E. 2011. “Kajian Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perumahan sebagai Bahan Revisi SNI 0317332004”. Jurnal Standarisasi 13 (1),hal 35-44.
Hidayat, M. S. (2017). Peran Vegetasi dalam Menyerap CO₂ di Perkotaan. Bandung: Penerbit ITB.
Intergovermental Panel on Climate Change-IPCC. (2005). Carbon Dioxide Capture and Storage.
Suryaningsih, et al., (2015). Analisis Spasial Defisiensi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Mojokerto.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, (2019). Pedoman Penyediaan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan. Jakarta: KLHK.
KESDM. (2016). Data Inventory Emisi GRK Sektor Energi. Jakarta Pusat: Pusat Data dan Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Leopold, A. & P. Kriedemann. 1975. Plant Growth and Development. New York:McGraw Hill Book CO2.
Mansur, M & Pratama, B.A. 2014 Potensi Serapan Gas Karbondioksida (CO2 ) Pada Jenis-Jenis Pohon Pelindung Jalan (Potential Absorption of Carbon Dioxide (CO2 ) in Wayside Trees)
Nowak, D.J., Crane, D.E., & Stevens, J.C., (2014). Air pollution removal by urban trees and shrubs in the United States. Urban Forestry & Urban Greening, 4(3), 115-123.
Putri, A. P., & Nugroho, T., (2020). Analisis Penyerapan Karbon oleh Tanaman di Jalur Hijau Kota. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(1), 35-45.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2012 Pedoman Penanaman Pohon Pada Sistem Jaringan Jalan.
Rizki, A. M., (2020). Pentingnya Ruang Terbuka Hijau untuk Mengurangi Emisi CO₂ di Wilayah Urban. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Rosha, Putri Tiara, Meuthia Noor Fitriyana, Shofia Fadhila Ulfa, dan Dharminto. 2013. “Pemanfaatan Sansevieria Tanaman Hias Penyerap Polutan sebagai Upaya Mengurangi Pencemaran Udara di Kota Semarang”. Jurnal IlmiahMahasiswa, Vol. 3 No. 1.
Sarasidehe, P. G. , Jati D. R., Jumiati, (2022). Analisis Kemampuan Vegetasi pada Ruang Terbuka Hijau dalam Menyerap Emisi CO2 Kendaraan Bermotor di Area Kantor Gubernur Kalimantan Barat. Jurnal Teknologi Ramah Lingkungan, 6(3), 219-228.
Setiawan, B., & Nurhadi, D., (2015). Ruang Terbuka Hijau dan Kontribusinya terhadap Kualitas Lingkungan di Perkotaan. Jurnal Tata Ruang, 7(2), 45-56.
Sutomo, H., & Rachman, F., (2019). Pengaruh RTH terhadap Kualitas Udara dan Efek Pulau Panas Perkotaan. Jurnal Teknik Sipil, 10(3), 122-130.
Santoso, H. P., (2021). Strategi Pengurangan Emisi CO₂ dari Kendaraan Bermotor melalui Pengembangan RTH. Jurnal Transportasi dan Lingkungan, 12(2), 59-72.
Suryaningsih, et al. 2015. Analisis Spasial Defisiensi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Mojokerto. Udara di Kota Padang. Padang: Universitas Andalas.
PP tahun 22 Tahun 2021, Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 membahas tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang, bukan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH).
Undang Undang Nomor 38 Tahun 2024 Tentang Jalan
Undang Undang Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu lintas.
Wulandari, D., Setyowati, D.L., & Rachmawati, M., (2018). Analisis Daya Serap Karbon oleh Vegetasi pada Ruang Terbuka Hijau Kota. Jurnal Teknik ITS, 7(2), A293-A297.
Yanismai. 2003. Hubungan Antara Kepadatan Lalu Lintas dengan Kualitas.