Persepsi dan tingkat partisipasi masyarakat Suku Yali dalam pemanfaatan hutan tradisional di Distrik Abenaho Kabupaten Yalimo

Yali trible perception and level of participation in traditional forest use in Abenaho District Of Yalimo Regency

  • Elifas Mabel Mahasiswa Program Studi Magister Kehutanan, Pascasarjana Universitas Papua
  • Soetjipto Moeljono UNIPA
  • Antoni Ungirwalu Program Studi Magister Kehutanan, Pascasajana Universitas Papua
Keywords: forest management, perception, , participation of the Yali people, Abenaho

Abstract

ABSTRACT: Over the last four decades, large-scale forest management in Papua has failed to deliver wealth for most Papuans, and even the minus reveals that Papuans are the poorest in Indonesia.  Environmental sustainability is improving, and increased community participation in teak forest management will impact the economy (community income increases) and the ecology.  Forest management is linked to local knowledge or how humans see and act due to their interpretation of the natural environment, which is interwoven into the cultural system. This study used a descriptive qualitative research approach from January to February 2022 in Abenaho District, Yalimo Regency. The findings of a study on the usage of traditional woods by the Yali tribal population in Abenaho District reveal two distinct characteristics of the area, which may be seen in the management and utilisation activities of these traditional forests. Traditional forest utilisation systems such as farming/gardening, use of forest products, flora and fauna are also found to differ between the villages of Uwambo, Yahatma, Elesim Amuki, Kefido and Horenikma, Usabie, Kelesu, Kaboholik, and Suele.

References

Cahyaningrum, D. (2016). Implikasi putusan Mahkamah Konstitusi mengenai status hutan adat sebagai hutan hak. Kajian, 20(1), 1-16.

Damanik, R. N., Affandi, O., & Asmono, L. P. (2014). Persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap sumber daya hutan (studi kasus Tahura Bukit Barisan, Kawasan Hutan Sibayak II, Kabupaten Karo). Peronema Forestry Science Journal, 3(2), 162580.

Damiati, V., Lumangkun, A., & Dirhamsyah, M. (2015). Partisipasi masyarakat dalam melestarikan kawasan hutan lindung gunung buduk sebagai sumber air bersih di Desa Idas Kecamatan Noyan Kabupaten Sanggau. Jurnal Hutan Lestari, 3(1).

Daniel, M. (2002). Metode penelitian sosial ekonomi. Bumi Aksara. Jakarta.

Harahap Dessy Agustina, and V.Pasar (2018), Peran Pemerintah Daerah dalam pengelolaan hasil hutan demi kesejahteraan masyarakat setelah keluarnya undang-undang nomor 23 tahun 2014, (Jurnal Ilmu hukum prima Indonesia (IHP), 1.1. (2018).

Jariyah, N. A. (2014). Partisipasi Masyarakat dalam Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (Rlkt) di Sub DAS Keduang, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 11(3), 29116.

Karsudi, K., Soekmadi, R., & Kartodihardjo, H. (2010). Model Pengembangan Kelembagaan Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan di Provinsi Papua. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 16(2), 92-100.

Liani, M. F., Roslinda, E., & Muin, S. (2015). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Adat Di Dusun Sungai Utik Desa Batu Lintang Kecamatan Embaloh Hulu Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Hutan Lestari, 4(3).

Maulana, I. (2013). Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan infrastruktur dan realisasi usulannya di Kota Surakarta.

Nababan, A. (2008). Pengelolaan hutan berbasis masyarakat adat: antara konsep dan realitas. In Makalah dalam Seminar “Hutan tanaman rakyat, untuk apa dan siapa”, Pertemuan Mitra Siemenpu Foundation, Muara Jambi (Vol. 5).

Nduru, R. E., Situmorang, M., & Tarigan, G. (2014). Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi padi di Deli Serdang. Saintia Matematika, 2(1), 71-83. Pratiwi, R., Nitibaskara, T. U., & Salampessy, M. L. (2019). Kelembagaan masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Adat. (Studi Kasus di Kasepuhan Pasir Eurih, Desa Sindanglaya, Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten). Jurnal Belantara, 2(1), 62-69.

Suharyo, S. S. (2019). Perlindungan hokum Pertanahan Adat di Papua dalam Negara Kesejahteraan. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 8(3), 461.

Syarif, E. (2019). Studi fenomenologi makna pasang ri kajang dalam pengelolaan hutan masyarakat adat Ammatoa Bulukumba Sulawesi Selatan. SKRIPSI Mahasiswa UM.

Tambunan, R., Harahap, R. H., & Lubis, Z. (2005). Pengelolaan hutan mangrove di Kabupaten Asahan (studi kasus partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove di Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Asahan).

Tanjung, N. S., Sadono, D., & Wibowo, C. T. (2017). Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Hutan Nagari di Sumatera Barat. Jurnal Penyuluhan, 13(1), 14-30.

Tumbel, S. M. (2017). Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa Tumaluntung Satu Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Politico, 6(1).

Uceng, A., Ali, A., Mustanir, A., & Nirmawati, N. (2019). Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Sumber Daya Manusia Di Desa Cemba Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang. Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 5(2), 1-17.

Wijaksono, S. (2013). Pengaruh lama tinggal terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan permukiman. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 4(1), 24-32.

Wijana, N. (2013, December). Pengelolaan hutan berbasis kearifan lokal di desa Tigawasa, kecamatan Banjar, kabupaten Buleleng. In Prosiding Seminar Nasional MIPA.

Published
2025-10-30
How to Cite
Mabel, E., Moeljono, S., & Ungirwalu, A. (2025). Persepsi dan tingkat partisipasi masyarakat Suku Yali dalam pemanfaatan hutan tradisional di Distrik Abenaho Kabupaten Yalimo. Cassowary, 8(4), 14-33. https://doi.org/10.30862/casssowary.cs.v8.i4.227
Section
Articles