Strategi Pengelolaan Taman Wisata Alam Gunung Meja melalui Penataan Kawasan

Abstract
The purpose of this research is to formulate management strategies related to the condition and potential of the park. The results showed that land cover of Gunung Meja natural tourism park dominated by natural forest (77.5%), followed by plantations forest (11.7%), the former garden area (5.6%), gardens (3.4%) and open land, electricity network, tower and street with percent smaller extent. Potential natural forest vegetation is very high, includes 159 species of trees (186 individuals/ha, high diversity indeck), 149 species of poles (867 individuals / ha, medium diversity indeck), 164 species of saplings (3,904 individuals / ha, medium diversity indeck) and 177 species of seedlings (32,300 individuals / ha, medium diversity indeck) with the total of species is 223, as well as forest vegetation plants, medicinal plants and farm / plantation vegetation. The diversity of wildlife species include 15 species of mammals (2 species protected), 35 species of birds (12 species protected), 21 other species (8 lizards, 3 amphibia, 9 snakes and 1 turtles) and 14 species of insects (1 species protected). Potential support includes Japanese monument, caves, water and social communities. Utilization of the region has not done so well that affect the area as a result of the existence of agricultural activities, logging and utilities. Referral management includes policies (policies that embody accommodate all interests through the zoning system by protected zone, farm exploit zone and buffer zone).
References
Apriani S. 2003. Intensitas Penggunaan Lahan Oleh Masyarakat Pada Hutan Wisata Gunung Meja. Skripsi Sarjana Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Papua, Manokwari
Annurrahim. 2009. Optimalisasi Peran Para Pihak Dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi (Studi Kasus Taman Nasional Kutai). Tesis S2 Program Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Mulawarman, Samarinda
Badan Meteorologi dan Geofisika Manokwari, 2014. Keadaan Iklim di Kabupaten Manokwari, Manokwari
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat, 2008. Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Wisata Alam Gunung Meja Periode 2009-2028 Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat, Sorong.
Barber C.V, Matthews E, Achmaliadi R, Adi M. I.G.G, Hardiono Y.M, Kartodihardjo H, Malley F.CH, Mampioper D.A, Manurung E.G.T, Nababan A, Pangkali L.B. 2001. Potret Keadaan Hutan Indonesia. Bogor, Indonesia : Forest Watch Indonesia dan Washington D.C : Global Forest Watch.
Basna N. 2007. Pengelolaan Taman Wisata Alam Gunung Meja Kabupaten Manokwari Provinsi Irian Jaya Barat. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Hidayat. 2006. Potensi Konflik Pemerintahan Pusat Dan Daerah Dalam Pengelolaan Taman Nasional, Era Otonomi Daerah. Jakarta; LIPI Press
Kandenapa L, (2004). Jenis – Jenis Beringin (Ficus spp) Pada Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja Manokwari. Skripsi Sarjana Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Papua, Manokwari.
Kondororik M, (2012). Karakteristik Sampah Padat dan Nilai Ekonomi Degradasi Lingkungan Akibat Sampah Pada Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja Manokwari. Tesis Magister Lingkungan Universitas Negeri Papua
Leppe Daud dan Tokede M.J. 2006. Potensi Biofisik Kawasan Hutan Taman Wisata Alam Gunung Meja. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Papua dan Maluku, Manokwari
Liborang A.S.T, 2004. Debit Air Pada Tujuh Mata Air di Sekitar Kawasan Hutan Wisata Gunung Meja Kabupaten Manokwari. Skripsi Sarjana Kehutanan Universitas Papua, Manokwari. Skripsi Sarjana Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Papua, Manokwari
Lekitoo K, Matani O.M, Rewetwa H dan Heatubun C.H. 2008. Buah-Buah Yang Dapat Dimakan. Seri Keanekaragaman Flora Hutan Taman Wisata Alam Gunung Meja. Balai Penelitian Kehutanan Manokwari.
Manusawai J. 2014. Strategi Pengelolaan Taman Wisata Alam Gunung Meja Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Disertasi Doktor Kehutanan, Program Pascasarjana Universitas Mulawarman, Samarinda.
Muller-Donbois, D and H.Ellenberg (1974). Aims and Method of Vegetation Ecology. Jhon Willey and Soons, Canada.
Noya J. 2013. Tumbuhan Obat Di Hutan Taman Wisata Alam Gunung Meja Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Skripsi Sarjana Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Papua, Manokwari
Odum, P. 1993. Dasar–dasar Ekologi. Edisi Kedua. Gajah Mada Univ. Press, Yogyakarta
Pattiselanno F, 2007. Perburuan Kuskus (Phalangeridae) oleh Masyarakat Napan di Pulau Ratewi, Nabire Papua. Biodiversitas 8 (4):274–278.
Peday, H.F.Z. 2009. Kajian Pola Sebaran Spasial dan Keanekaragaman Jenis Vegetasi Pada Daerah Tangkapan Air Taman Wisata Alam Gunung Meja. Tesis Magister Sains. Institut Pertanian Bogor.
Sinery, A. 2006. Jenis Kuskus di Taman Wisata Gunung Meja Kabupaten Manokwari. Biodiversitas 7 (2):175–180.
Sinery A. 2013. Strategi Pengelolaan Populasi Kuskus (Spilocuscus maculatus) di Pulau Numfor Provinsi Papua. Disertasi Program Doktor Ilmu Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda.
Sinery A., Chandradewana Boer dan Wartika Rosa Farida, 2013. Population Dynamics of Cuscus In Tourist Island of Ahe, District of Nabire, Papua. Biodiversitas Volume 14 (2) 95-100
Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1983. Ekologi Hutan Indonesia. Fakultas Kehutanan. IPB, Bogor
Soegianto. 1994. Ekologi Kuantitatif: Metode Analisis Populasi dan Komunitas. Usaha Nasional, Surabaya.
Wahyudi M.T, 2004. Penambahan Serasah Pada Tanah Top Soil Sebagai Media Persemaian Matoa (Pometia Coreacaeae Raldk) Asal Cabutan Alam. Skripsi Sarjana Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari.
Waroy, H. 2006. Keragaman Jenis Tumbuhan Liana di Taman Wisata Alam Gunung Meja Manokwari. Skripsi Sarjana Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua. Manokwari.
Wiratno, Indriyo, D., Syarifuddin, A., Kartikasari, A., 2001. Berkaca Di Cermin Retak: Refleksi Konservasi dan Implikasi Bagi Pengelolaan Taman Nasional. Jakarta: The Gibbon Foundation, PILI-NGO Movement